Rabu, 14 Juli 2010

"Miami Heat new(LeBron+Bosh+Wade)" Vs "Old Boston Celtics(Paul+Kevin+Allen)"


Penggemar Miami Heat pasti Bangga dengan ke datangan dua Superstars NBA, LeBron James & Chrish Bosh yang sama2 memperkuat tim USA dalam olimpiade Beijing 2008 bersama Dwayne Wade. Saya rasa dengan memainkan Wade, Lebron dan Bosh bisa menghambat Laju Celtics yang diperkuat Kevin Garnet, Ray Allen dab Paul Pierce musim depan. Mudah mudahan Doc Rivers sebagai pelatih Celtics mendatangkan pemain baru agar bisa menyaingi Miami Heat dalam perebutan final wilayah barat.

  
Ray Allen mengaku tak gentar menghadapi trio super star itu. Allen mengaku tidak sabar menghadapi 

Heat.“Tentu, kami menanti momen untuk bermain melawan mereka,” kata Allen selepas melakukan latihan. “Kami merasa lebih baik dari mereka. Kami adalah tim terbaik di wilayah timur.”
 Allen yakin tidak gampang menggabungkan tiga pemain bintang itu. Sifat ego seorang pemain bisa menjadi masalah utama saat sedang bermain. Ini akan menjadi tugas berat buat pelatih Spoelstra.

 
“Tapi, pertanyaannya adalah apakah mereka (Wade, Bosh dan James) rela berkorban? Ini bukan masalah angka, namun penghargaan,” lanjut Allen seperti diwartakan berkshireeagle, Rabu (14/7/2010).

“Jika pertanyaannya ditujukan kepada kami, ‘Siapa yang akan melakukan tembakan?’ Kami akan mengatakan, ‘Pemain yang terbuka lebar’,” tuntas pemain andalan Boston Celtics itu.

Rabu, 07 Juli 2010

Ken Paul Mink




Ken Paul Mink (lahir pada tahun 1935 )  adalah seorang pemain basket Amerika yang pada usia 73 Ken diyakini menjadi orang tertua yang pernah mencetak gol dalam sebuah permainan bola basket .
Usia tua tidak menjadi hambatan bagi ken untuk bermain basket. Ken seorang jurnalis yang hampir pensiun ini adalah murid di Roane State Community College. Niatan Ken Mink untuk tampil lagi bermain basket muncul saat dirinya sedang bermain basket di tempat tetangganya dan masih mampu membuat skor dan sejak itu dia menulis surat ke berbagai sekolah yang mau memasukkannya sebagai salah satu pemain basket. Dan setelah 52 tahun gak bermain untuk tim sekolah, akhirnya pelatih Roana State yaitu Randy Nesbit yang berusia 50 menerima Ken. ”Aku gak pintar mengatakan tidak. Hal itu adalah pertanda adanya keinginan baik untuk membantu seorang pria yang baik . Mengapa tidak?”

Ken Mink semasa mudanya memiliki gaya hidup aktif, seperti bermain golf, ski es, mendaki. ”Aku sudah gak bisa mengingat seberapa banyak aku ambil bagian dalam berbagai olah raga dalam satu minggunya.” Bahkan musim panas yang lalu Ken Mink menyempatkan diri untuk pergi ke tempat olah raga di Central Baptist Church di Knoxville. ”Rata-rata, aku berada di sana selama 7 – 8 jam seminggu, lari, main dan membentuk tubuh. Aku tahu aku akan ke sekolah dan main, jadi aku harus memiliki stamina yang bagus.”

Ken Mink sendiri pernah berkarir menjadi seorang anggota tim basket di Lees (Ky.) Junior College, di Jackson, Kentucky. Namun di tahun 1956 dirinya dikeluarkan karena kabarnya Ken melumuri kantor para pelatih dengan krim cukur. Ken Mink kini berlatih secara teratur dengan timnya sejak sekolah dimulai bulan agustus kemarin.  

Rony Gunawan




Nama: Rony Gunawan
Klub: Satria Muda Britama
Lahir: Samarinda 20 Agustus 1980  
Tinggi/Berat: 193 cm/87 kg
Orangtua: Yanto Gunawan dan Yuliati
Posisi: Center
Idola: Tim Duncan, I Made Sudiadnyana




Rony Gunawan adalah pemain bola basket putra Indonesia yang lahir di Samarinda, Kalimantan Timur pada tanggal 20 Agustus 1980, umur 29 tahun.


Rony bertinggi tubuh 193 atau 194 cm dan bermain di klub Cahaya Lestari Surabaya. Rony Gunawan merupakan salah satu pemain tengah terbaik nasional saat ini, di mana pada awal kariernya bersama CLS, dia berhasil mendampingi center veteran Hari Suharsono. Pada tahun 2005, Rony Gunawan bergabung bersama Satria Muda Britama. Di tahun pertamanya ia berhasil meraih Juara IBL Cup setelah mengalahkan Aspac Putra Riau di Final. Ia juga menyandang gelar MVP pada pertandingan tersebut. Musim berikutnya, Rony berhasil membawa klubnya kembali meraih gelar juara IBL. Rony juga terpilih untuk memperkuat tim nasional di SEA Games 2005 dan 2007 dimana pada ajang terakhir timnas Indonesia berhasil merebut perak, selain juga memperkuat Indonesia di Kejuaraan Asia 2005 dan 2007.

Selasa, 06 Juli 2010

Denny Sumargo




Nama: Denny Sumargo 
Klub: Garuda Bandung
Lahir: Makasar, 10 Oktober 1981
Tinggi/Berat: 181 cm 
Orangtua: Nazzaruddin dan  Meiske
Posisi: Guard / Forward
Idola: Michael Jordan dan Kobe Bryant
 
 
Denny Sumargo pemain bola basket putra Indonesia yang lahir di Makassar pada tanggal 11 Oktober 1981 . Dia merupakan anak tunggal dari pasangan Nazzaruddin dan  Meiske. 
 
Denny mulai bermain basket sejak kelas 2 SMA, bergabung bersama klub Viking di Makasar. Denny Sumargo dikenal sebagai pemain basket yang tangguh, karirnya mulai menonjol dan bersinar pada saat bergabung bersaa SM Britama tahun 2004.  Sejak saat itu Denny telah membawa teamnya menjadi Juara IBL Turnament 2006 di Jogjakarta. Lalu di IBL Regular Turnament 2006 dengan mengalahkan Aspac Putra Riau.Denny pun menjadi salah satu pemain basket Indonesia yang meraih top score pada pertandingan melawan Aspac Putra Riau dengan score 22 sesuai dengan nomor Jersey yang sampai saat ini nomor tersebut Denny pakai di kaosnya. Padahal, sebelumnya Denny pernah menjadi shooter andalan Aspac. Michael Jordan dan Kobe Bryant adalah Sosok pemain basket dunia  yang menginspirasi Denny untuk  menjadi pemaen basket handal dan terkenal dengan permainan khas-nya sebagai shotting guard. Di klub Satria Muda dan di Aspac, sebelum mengenakan kostum nomor 22, mengawali karirnya di dunia basket dengan klub Jersey no 7. Namun setelah itu, mengganti nomor dengan nomor 22. Nomor tersebut dianggapnya mempunyai arti khusus dalam hidupnya. Nomer 22 diasosiasikan dengan tanggal lahir orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Soal penampilan Denny suka dengan kriteria sepatu yang simple yang berwarna putih berukuran 45. Karena itu, Denny dikenal sebagai model karena pernah di kontrak oleh sepatu apparel olahraga bertaraf international di tahun 2002.

Banyak orang yang menyangka dari penampilannya bahwa Denny adalah orang yang tough dan cool, padahal dibalik itu dia adalah orang yang sensitive, dan gampang sekali tersentuh. Selain bekerja sebagai professional basketball player, Denny juga pehoby baca buku dan tidur. Membaca buku menurutnya, bisa menambah wawasan terutama yang dapat memotivasinya untuk mencapai tujuan hidup dan juga karena dapat melupakan masalah. Namun untuk urusan tidur, Denny menganggapnya sebagai salah satu kewajiban untuk menjaga kondisi badannya usai beraktivitas apalagi setelah bertanding. Selain membaca,D enny juga suka menonton film action dan heroic seperti Man of Honor dan Cinderella Man. Lain waktu Denny lebih suka menghabiskan waktunya membuka laptop dikamarnya untuk cek email dan membuka situs-situs yang disukainya; NBA, friendster, dan yang dapat menambah pengetahuannya. Bicara soal calon pendamping hidupnya, Denny lebih suka cewe yang simple, tampil natural tanpa polesan make up, dan punya senyum manis yang dapat menarik perhatiannya.

Kiprahnya pernah mengalami pasang surut, apalagi sejak dianggap menjadi salah satu pemain yang sering berkonflik. Baik dengan management suatu klub ataupun dengan pelatihnya. Sebagai sosok sang Juara, semua itu dianggapnya sebagai bumbu-bumbu dalam kehidupannya yang akhirnya membuatnya berkarakter yang kuat. Sukses semua itu, ternyata Denny juga sering mengikuti berbagai kejuaraan. Baik bertaraf international seperti ketika saat bergabung dengan Aspac maupun Satria Muda. Dengan Aspac, Denny sempat menjadi peringkat 4 SEABA 2001 di Manila. Dan peringkat 7 ABC Champions di Dubai (UEA). Meraih juara turnamen Kobatama 2002 di Surabaya setelah menang dari Wismilak CLS. Saat bersama Satria Muda Britama, Deny menjadi juara di Sister City pada tahun 2007 dan telah meraih peringkat 12 di Kejuaraan Basketball Asia di Jepang.

Untuk saat ini Denny menjadi Simbol Liga Bola Basket Indonesia 2008 dan sebagai model iklan untuk minuman berskala International.
 
Prestasi :
 
  • Rookie Of The Year 2001
  • 1st place Slam Dunk Contest 2003
  • All Defensive Team 2001 – 2006
  • MVP Kobatama Regular Season 2002 – 2003
  • National Basketball Team of Indonesia 2001, 2003, 2007
  • MVP IBL 2008 

Kelly Purwanto




Nama:Kelly Purwanto
Klub: Pelita Jaya Esia
Lahir: Jakarta, 3 Agustus 1983
Tinggi/Berat: 178 cm/67 kg
Orangtua: Abednego Purwanto-Aryani Astuti
Posisi: Guard
Idola: Allen Iverson, Ali Budimansyah

Kelly Purwanto adalah pemain bola basket putra Indonesia yang lahir di Jakarta, 3 Agustus 1983; umur 26 tahun dan bermain di klub IBL Kalila Jakarta. Pada tahun 2006 ini ia berhasil meraih MVP IBL untuk kompetisi reguler.

Kelly baru serius bermain basket saat duduk di bangku SMA. Ia kemudian bergabung dengan Satria Muda junior serta bermain di Libama bersama STIE Perbanas tahun 2001. Setahun berikutnya, ia mengantar kampusnya menjadi juara nasional. Tahun 2003 ia masuk daftar pemain SM di Kobatama dan hanya bermain empat pertandingan. Hanya itu kiprahnya bersama SM di ajang Kobatama. Ia mengalami cedera punggung. Tahun 2004 ia tak lagi masuk daftar pemain SM, namun tahun itu menjadi momentum berarti baginya. Kelly menjadi satu andalan DKI Jaya meraih emas PON serta mengantar Perbanas menjadi juara Libama Nasional. Kalila pun merekrutnya dengan menukar opsi pertama memilih rookie IBL 2005. Kelly pun menjadi ikon Kalila, namanya melambung pesat. Ia terpilih dalam All-Star IBL di tahun pertama penampilannya. Kini ia sudah memiliki kontrak dengan satu produk basket tenar. Kelly juga sempat bergabung dalam pelatnas SEA Games Manila, meski kemudian hanya tercatat sebagai pemain dalam pantauan. “Obsesi saya adalah menjadi pemain nasional. Entah kapan itu terjadi, tapi saya akan terus berusaha,” tekadnya. Melihat potensinya, Kelly memiliki kesempatan meraih mimpi tersebut. Kini Kelly bermain di klub Pelita Jaya Esia.


Prestasi
  • 2001 Runner-up Libama Nasional
  • 2002 Juara Libama Nasional, Juara Kontes 3 Point Adidas Asia Streetball di Shanghai Tiongkok.
  • 2004 Runner-up Sister City (PON DKI), Medali emas PON Sumsel bersama tim DKI, Juara Libama Nasional.
  • 2005 Pelatnas SEA Games, IBL All-Star.
  • 2006 MVP IBL

Minggu, 04 Juli 2010

Ariza Layangan di Madura

Trevor Ariza seperti tak ingin menyia-nyiakan waktu sedetik pun selama berada di Indonesia. Kendati Rabu petang (30/6) baru menempuh penerbangan Singapura– Surabaya, Ariza dan pasangannya, Bree Anderson, langsung bersemangat melihat-lihat Kota Surabaya.

Sekitar pukul 09.00, keduanya sudah siap di lobi hotel tempat mereka menginap. Pasangan itu ditemani Senior Director Business Development & Marketing Partnerships NBA Asia Ed Winkle dan istrinya, Sukanya Winkle. Dalam rombongan tersebut juga ada Senior Manager Business Development & Marketing Partnerships NBA Asia Carlo R. Singson, Direktur Jawa Pos Azrul Ananda, serta beberapa staf DBL Indonesia, penyelenggara NBA Madness di Surabaya.

Dengan empat mobil, rombongan itu berkeliling Kota Pahlawan. Rute pertama yang mereka tuju adalah bagian timur Surabaya. Mereka melewati Jembatan Suramadu, kemudian menyeberang ke Pulau Garam.
Ariza menjadi pemain NBA pertama yang menginjak tanah Madura. Bintang NBA lain yang datang ke Indonesia sebelum Ariza, Kevin Martin (saat itu membela Sacramento Kings, sekarang Houston Rockets) memang pernah melancong ke Suramadu. Namun, dia tak sampai menyeberang ke sisi Madura dan hanya mengambil gambar di atas jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut.

Sementara itu, Ariza dan rombongan NBA kemarin agak sedikit berpetualang. Begitu sampai di Kamal, Madura, mobil yang dia tumpangi berbelok ke sebuah jalan kecil yang melewati perkampungan penduduk. Jalanan yang belum diaspal itu membawanya ke tepi laut, yang digunakan untuk bersandar perahu nelayan milik penduduk sekitar. Beberapa perahu nelayan sederhana dari kayu bersandar, menunggu air laut pasang. ”Saya suka. Tempatnya natural sekali,” kata Ariza.

Mereka kemudian berfoto bersama dengan latar belakang laut dan Jembatan Suramadu. Ariza bahkan bermain layang-layang di tepi laut yang anginnya memang cukup kencang itu. Melihat Ariza bermain layang-layang, Bree teringat putra mereka, Tajh, yang tidak diajak ke Indonesia. ”Di New York, kami sering melakukannya. Andai sekarang ada di sini, Tajh pasti senang sekali,” ucap Bree.

Agar Lebih Profesional, NBL Terapkan Dresscode

Azrul Ananda, komisioner NBL Indonesia, berharap profesionalisme NBL bisa menjadi panutan dan pelopor bagi kompetisi-kompetisi olah raga lainnya.
“Sebagai kompetisi ang akan menjadi panutan di Indonesia, sudah waktunya menerapkan aturan berpakaian yang lebih profesional. Dalam rapat NBL Indonesia bersama perwakilan seluruh klub, aturan baru ini pun disepakati bersama,” terangnya.

Peraturan tersebut antara lain, pelatih dan ofisial yang mendampingi tim wajib mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, jas, celana kain, serta sepatu pantovel. Aturan ini juga berlaku bagi para pemain yang tidak bermain namun berada di bench.
“Khusus hari Jumat, ofisial dan pemain itu wajib mengenakan batik lengan panjang,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, perusahaan pengelola NBL.
Bagi pemain dan ofisial yang berada di tribun pun tidak lepas dari peraturan berpakaian. Meski tidak bertanding dan tidak berada di bench, mereka diwajibkan mengenai kaos berkerah yang dimasukkan ke dalam celana panjang, dan sepatu. Peraturan ini merupakan saran dari pelatih Satria Muda, Fictor Roring.

“Kalau memang ingin rapi, sebaiknya sekalian total rapi. Bukan hanya yang bertanding, tetapi semuanya. Ini akan baik untuk image klub dan liga,” terang Ito mengenai alasannya mengajukan usulan tersebut.
Adapun mengenai sanksi terhadap pelanggar dijelaskan Bella Erwin Harahap, ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia, sebagai berikut, “Pengelola dan klub sudah menyepakati sanksi-sanksi untuk pelanggaran dresscode. Mulai dari Surat Peringatan yang dipublikasikan, hingga denda uang tunai.”
Aturan berpakaian ini rencananya akan diterapkan saat Preseason Tournament di GOR Bima Sakti, Malang, 7-15 Juli 2010.